Wednesday, June 21, 2017

6.296 CASN GGD Tahap II Resmi Ditetapkan


Tahun Ini 6.296 Guru Garis Depan Ditempatkan di 183 Daerah

Sebanyak 6.296 Guru Garis Depan (GGD) hasil seleksi tahun 2016 akan ditempatkan di 183 daerah mulai Agustus tahun ini. Mereka akan mengajar di 183 kabupaten / kota yang termasuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen GTK Kemendikbud), Sumarna Surapranata mengungkapkan, proses seleksi GGD angkatan 2016 memang telah berlangsung tahun lalu. Namun, pengumumannya baru dilakukan hampir setahun setelahnya karena ada penyesuaian terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Selain itu, pengumuman GGD juga melibatkan kementerian / lembaga lain, yaitu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB), Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Kepegawaian Negara. Kemendikbud baru menerima hasil seleksi GGD 2016 dari Kemenpan dan RB pada Juni 2017, dan akan mengumumkannya ke publik dalam waktu dekat.

“Hasil proyeksi ini tahun lalu (2016) sudah selesai. Oleh karena adanya UU Nomor 23 tahun 2014, maka perlu penyesuaian penempatan, dan akhirnya diperoleh 183 induk semangnya,” jelas Pranata, saat Penyerahan Penetapan Kebutuhan Formasi dan Hasil Seleksi Kompetensi Dasar Guru Garis Depan 2016, di Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Seleksi GGD tahun 2016 diikuti 6.315 peserta dari 6.348 yang mendaftarkan diri. Mereka menjalani seleksi di 107 tempat uji kompetensi (TUK) yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemendikbud akan menghubungi para peserta seleksi GGD 2016 yang dinyatakan lulus untuk penandatanganan nota kesepahaman penempatan tugas. Untuk SK CPNS, para guru garis depan tahun 2016 akan terhitung mulai tugas (TMT) pada Agustus 2017.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan, proses penempatan menjadi proses akhir dari seleksi GGD sehingga pemberkasan dan verifikasi berkas tidak perlu dilakukan lagi. "Para guru garis depan tidak perlu lagi mengikuti proses pemberkasan karena tes yang diikuti sudah lengkap, tinggal penempatan,” ujarnya.

Pemangkasan prosedur ini dilakukan untuk mempercepat pengiriman dan penugasan para guru garis depan di daerah penempatan. Didik berharap mereka dapat bertugas dengan tenang dan betah mengajar di daerah 3T. Ia pun mengapresiasi dedikasi yang diberikan para guru garis depan sebelumnya , khususnya guru perempuan yang bersedia ditempatkan di daerah 3T. Diharapkan, mereka bisa memberikan motivasi yang tinggi kepada para siswa di daerah 3T.

Sumber » https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/06/tahun-ini-6296-guru-garis-depan-ditempatkan-di-183-daerah

Friday, June 9, 2017

Pengalaman PPG Berasrama Pasca SM-3T

Pengalaman PPG Berasrama Pasca SM-3T

Asrama PPG SM-3T UNM V adalah rumah kedua kami, tempat berkumpulnya 200 rekan seperjuangan yang keren nan luar biasa dengan begitu banyak kesan dan pengalaman mengabdi mereka di pelosok negeri selama 1 tahun. Rusunawa inilah menjadi saksi tempat kami ditempa yang nantinya diharapkan dapat menjadi guru profesional di Republik ini. Peraturan asrama yang begitu ketat serta tugas-tugas workshop yang banyak terkadang membuat kami mengeluh dan tak jarang jatuh sakit karena begadang mengerjakan tugas. Tak jauh beda dengan pengalaman Alumni PPG Berasrama angkatan sebelumnya yang sering kali kutanyakan sebelum mengikuti program ini.

Sangat terasa, sudah 4 bulan menjalani program PPG Berasrama Pasca SM-3T. Memang tidaklah mudah menyatukan 200 karakter yang berbeda-beda, melatih ego untuk bisa bersosialisasi dan berbaur bersama mereka ketika antre mandi, makan, naik pete-pete bersama maupun ketika rolling kamar. Meski terkadang masih banyak dari kami yang hanya akrab dengan teman-teman sepenempatan ataupun teman kelas. Ada teman yang pendiam, mudah bergaul, suka membantu maupun bersikap apatis, namun tetap berusaha menyapa mereka meski hanya lewat senyuman.

Kegiatan workshop Subject Specific Pedagogy (SSP) yang dilakukan mulai dari hari Senin-Jumat pukul 07.30 sampai 17.40 Wita namun terkadang pula lewat dari jadwal yang telah ditetapkan. Diworkshop ini kami membuat perangkat pembelajaran Kurikulum 2013, melakukan Presentase, Peerteaching, Tes Formatif, Pengembangan Media Pembelajaran dan Pendalaman Materi. Memang tidaklah mudah untuk meraih gelar 'Gr' (Guru Profesional) kami harus menguasai 4 kompetensi yaitu Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Profesional.

Selain aktif mengikuti kegiatan workshop, keasramaan dan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), kami juga nantinya akan diterjunkan ke sekolah-sekolah mitra untuk melakukan Prakek Pengalaman Lapangan (PPL), membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan adanya penilaian Uji Kompetensi yang dilakukan oleh tim penguji meliputi Dosen Pamong, Guru Pamong dan Guru Independen. Selain itu nantinya akan mengikuti beberapa ujian mulai dari Pretest, Postest, Mid Semester, UTL, dan paling menentukan terhadap kelulusan adalah hasil dari UTN (Ujian Tulis Nasional) yang dilaksanakan secara serentak di seluruh LPTK penyelenggara program PPG se-Indonesia dengan system Computer Assistad Test (CAT). Passing grade kelulusan UTN tahun ini adalah 70 point, lebih tinggi dari passing grade tahun sebelumnya yakni 65 point. Hasil pretest sebelumnya di prodi matematika UNM hanya 1 orang yang memenuhi passing grade, butuh banyak belajar dan berlatih mengerjakan soal-soal UTN angkatan sebelumnya.

Kurang lebih 7 bulan lagi, hanya bisa berusaha dan berdoa semoga kami semua bisa lulus 100%. Sungguh perjuangan yang tidak mudah untuk berada pada tahap ini setelah melalui berbagai proses seleksi program SM-3T, Prakondisi, Mengabdi di Daerah 3T dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). 2,5 tahun bukanlah waktu yang sebentar terikat kontrak dan keluar dari zona nyaman, saya yakin usaha tak akan pernah mengkhianati hasil. Karena Rencana Allah adalah sebaik-baiknya Rencana. Aamiin... 🙏