Thursday, January 19, 2017

Pengalaman mengikuti seleksi SM-3T angkatan ke 5


~ Bangga Menjadi Peserta SM-3T Angkatan V ~

9 maret 2015 - 7 juni 2015 adalah batas pendaftaran program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) angkatan ke-5. Di saat hari terakhir itupun saya berniat mendaftarkan diri dan mengisi borang pendaftaran secara online. Meski sebenarnya belum berharap yang lebih dikarenakan jumlah pendaftar yang terbilang sangat banyak yakni sekitar 20 ribuan.

10 juni 2015 pengumuman seleksi administrasi pun tiba Alhamdulillah saya pun lulus berkas bersama beberapa teman kuliah dari program studi pendidikan matematika angkatan 2010 di Universitas Muhammadiyah Makassar.

23 juni 2015 saya mengikuti tes online di LPTK UNM sesi 2, tepat hari terakhir dan sesi terakhir tes online. Tes ini terbagi atas 3 jenis yaitu Tes Potensi Akademik 45 nomor (waktu 45 menit), Tes Kemampuan Dasar 30 nomor (waktu 60 menit) dan Tes Bidang Studi 40 nomor (waktu 90 menit) meski pada saat itu menjawab semua soal namun masih belum yakin bisa lolos karena setiap jawaban yang benar (+4), salah (-1), dan tidak menjawab (0). Karena waktu itu bertepatan dengan bulan suci Ramadhan akhirnya saya pulang dan buka puasa dalam perjalanan menuju rumah di kabupaten Takalar, yang kurang lebih 2 jam perjalanan dari kota Makassar. Namun bagiku hal ini sudah terbiasa yang hampir 4 tahun harus PP rumah - kampus, kuliah sambil kerja.

27 juni 2015 pengumuman tes online pun keluar, Alhamdulillah lolos lagi namun perasaan antara senang dan sedih karena beberapa orang teman yang saya kenal tidak lolos pada tes ini.

4 juli 2015 saya mengikuti tes wawancara dan kami diwajibkan melengkapi berkas seperti fotokopi KTP, ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir, Surat Keterangan Sehat dari Dokter, Surat Keretangan Bebas Narkoba, SKCK, Surat pernyataan bermaterai belum menikah dan tidak akan menikah selama mengikuti SM-3T dan PPG, Surat pernyataan bermaterai persetujuan dari orang tua/wali, serta sertifikat kegiatan yang pernah diikuti.

Sebelum tes wawancara di mulai kami melakukan verifikasi ulang berkas, mengisi form data diri, ukuran baju, sepatu dan penyakit parah yang pernah diderita. Setelah itu kami berkumpul dalam ruangan kemudian diputarkan video dokumenter pengabdian para peserta SM-3T. Selanjutnya kami dibagi dalam beberapa ruangan lagi dengan jumlah peserta 10 orang setiap ruangan. Model dalam tes wawancara ini adalah Focus Group Discussion (FGD), kami diberikan beberapa pertanyaan tentang motivasi mengikuti SM-3T, pengalaman dan prestasi yang pernah diperoleh, cara mengatasi permasalah dalam kondisi tertentu di daerah 3T, serta saling sharing informasi yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan mental para peserta di penempatan nantinya.

13 juli 2015 pengumuman tes wawancara Alhamdulillah dinyatakan lolos dan kami diundang untuk mengikuti prakondisi tanggal 3-17 agustus  2015, Proses prakondisi ini meliputi 5 kegiatan yaitu : 
(1) workshop pengembangan perangkat pembelajaran dan evaluasi.
(2) pelatihan melaksanakan tugas kependidikan pada kondisi khusus/tertentu (contoh: mengajar kelas rangkap).
(3) pembinaan mental dan ketahanmalangan.
(4) pelatihan keterampilan sosial kemasyarakatan, yang terdiri atas: (a) kecepatan beradaptasi (sosioantropologi dan kemampuan komunikasi sosial), (b) pemberdayaan masyarakat dan keluarga (berbasis budaya, ekonomi, dan ekologi), (c) kepemimpinan.
(5) Kursus Mahir Dasar Kepramukaan, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara.

Prakondisi indoor dilaksanakan di Menara Phinisi UNM dan La Macca UNM sedangkan prakondisi outdoor dilaksanakan di Rindam VII Wirabuana Pakkatto kabupaten Gowa. Dalam prakondisi ini kami betul-betul dilatih kedisiplinan, yang terkadang jam 03.00 wita subuh sudah bangun dan mulai berkegiatan sampai malam hari. Pokoknya 15 hari prakondisi dan menurut saya inilah kegiatan yang paling seru selama mengikuti proses seleksi SM-3T.

Pengumuman penempatan pun sudah ada dan saya bersama 29 rekan dapat penempatan di kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Daerah ini merupakan penempatan yang baru bagi peserta SM-3T. Jadinya tak ada senior yang bisa ditanya-tanya, karena kami bakalan jadi angkatan pertama di sana. Agar tidak awam, tentu cara satu-satunya adalah browsing di internet mencari segala infomasi yang berkaitan dengan kabupaten Halmahera Utara.

21 agustus 2015, masih teringat kala itu pukul 01.00 wita saya berangkat dari rumah di kabupaten Takalar menuju bandara di kabupaten Maros, jam 03.00 wita kami sudah berkumpul di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, bersama seorang dosen pendamping, rekan SM-3T UNM, sahabat dan keluarga yang mengantar kami saat itu. Perasaan campur aduk ketika pukul 05.25 wita kami akan melanjutkan perjalanan menuju kota Ternate, yah inilah saat pertama kalinya saya akan merantau dan keluar dari zona nyaman. Kami menempuh perjalanan seharian untuk sampai di kota Tobelo kabupaten Halmahera Utara.

Perjuangan yang tidak mudah dan saya merasa bangga bisa menjadi salah satu dari 3140 peserta SM-3T angkatan V seluruh Indonesia dan salah satu dari 263 peserta SM-3T dari LPTK UNM. Terima kasih program SM-3T yang telah memberikan kesempatan untuk mengabdi ke pelosok negeri. Meski sebelumnya banyak pilihan lain yang jauh lebih nyaman, melanjutkan jenjang karir dari pekerjaan yang telah kudapatkan, melanjutkan jenjang pendidikan S2 dan tetap tinggal bersama keluarga. Namun semua itu adalah pilihan yang kemudian saya tinggalkan. 

Berlayar dan teruslah berlayar, teramat disayangkan jika hidup ini dihabiskan dengan terus berada di zona nyaman. Hidup dalam keterbatasan, seringkali memacu potensi kita hingga tiba pada kondisi terbaik yang bisa kita lakukan. Inilah cerita awal saya mengabdi, karena saya punya sedikit ilmu, maka saya pilih mengajar dan berbagi ilmu untuk saudara-saudaraku di pelosok negeri.

Marilah berbuat sekecil apapun yang kita bisa. Karena seringkali ilmu sederhana yang kita punya bisa menjadi sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Betapa banyak orang yang pandai menulis, membaca dan berhitung, tapi hitunglah berapa orang yang mau mengajarkan hal tersebut. Berapa banyak orang terdidik yang mau mendidik anak bangsa di pelosok negeri. Sebuah pengalaman lahir dan batin yang tak akan pernah kulupakan. Setahun mendidik seumur hidup menginspirasi. 

Mari kita maju bersama mencerdaskan Indonesia, 
Menjadi sarjana mendidik bangsa,
Menujulah yang terdepan,
Gapai mereka yang terluar, 
Jangkaulah mimpi-mimpi yang tertinggal, 
Demi terwujudnya generasi emas Indonesia. 

Salam MBMI SM-3T UNM (Universitas Negeri Makassar) angkatan V penempatan Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Indonesia.

Ahmad Yusran (Agustus 2015)

No comments: